Skip to main content

Miologi: saat daging rendang tidak lagi seperti rendang







Empat foto pertama. Penggunaan kamera maupun hp di lab saat praktikum berlangsung sangat dilarang. Foto-foto di atas diambil setelah praktikum berakhir. Kelompok kelas sore atau terakhir bertanggung jawab untuk merapihkan preparat dan mengembalikannya ke gudang preparat basah. Preparat harus benar-benar diikat dengan rapat agar tidak mudah rusak. Gudang preparat basah sendiri merupakan ruangan dengan bak maupun container box yang berisi formalin dan spesimen hewan. Aroma formalin memenuhi ruangan tersebut.
itu foto kelompok gua.

Foto ke-3. Ada juga foto tugas gua, intinya merekonstruksi otot dengan warna berbeda. Walaupun pada praktiknya otot yang kita gunakan gak seberwarna itu.
Foto terakhir, postingan ini bertepatan dengan hari kedokteran hewan dunia -world veterinary day.

***
Rangkaian mata kuliah wajib dasar veteriner di semester 2: Anatomi Veteriner I (AnVet). Mata kuliah ini dibagi menjadi 3 sesi dan 2 tipe kelas.


***

"saat daging rendang tidak lagi seperti rendang." Kenapa? Jawabannya bukan karena itu laos yg mirip daging. Tapi karena saat ini gua udah melihat daging rendang sebagai musculi.

Setelah gua mengambil mata kuliah miologi, ilmu yg mempelajari otot (atau daging bagi kebanyakan orang), semua daging seolah berubah nama. Daging rendang, daging sop, daging buntut, daging sate, tenderloin, sirloin, wagyu.. Tiba-tiba berubah nama jadi musculus deltoideus, m. Lalatissimus dorsi, m. Triceps brachii, m. Biceps bracii.. Dan hapalin otot gak semudah ngapalin tulang ternyata.

Pertama, bentuk otot hampir sama satu sama lain, apalagi kalo udah jadi rendang. Kedua, preparat yg kita pake gak berwarna kayak tugas gua kemaren, tapi pucet awetan. Ketiga, preparat yg dipake itu awetan basah. Jadi tiap praktikum, gua harus dihadapin sama bau formalin yg bahkan udah kecium beberapa meter sebelum masuk lab. Keempat, gua gak cuma harus hapal namanya, tapi juga fungsinya, tempat mulainya, arah serat dagingnya, fungsinya lagi, terus diulangi lagi.

Preparatnya sendiri merupakan kambing yg dibelah dua secara medial. Udah dikuliti juga, jadi kita praktikum cuma ngebuka-bukain kulit sama daging, diraba-raba, sambil hapalin namanya, fungsi, blablabla. Dan seperti biasa, setelah 4 minggu praktikum, bakal ada ujian.

Comments

  1. ceritanya memotivasi kak, saya angkatan fkh 52 salam kenal kakak,.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kabar gembira untuk kita semua~

" Kabar gembira untuk kita semua~  Kasur asrama kini ada yg barunya ". Ahahy akhirnya kasur kutu diganti juga. Ayoyoy, kabar baik? Sekarang gua lagi menikmati kasur baru menn. Lebih keras tapi gak tepos. Dan lebih ngepas, jadi sepreinya ketat terus. Jadi lo gak perlu ngerapiin seprei tiap hari. Tebel, ketat, dan gak tepos Beruntunglah kalian yg gak pernah ngerasain kasur kutu. Kasur kapuk bekas, sempet menuhin lobi asrama. Gila, itu dibuang ke mana yo?

Rusuh

Head to IPB

Hahay untuk pertama kalinya akhirnya gua menginjak IPB menn!! Tepatnya tanggal 16 Juni kemaren. Jadi ceritanya ada pertemuan orang tua sama rektorat menn. Tapi anak-anak calon mahasiswa lain pada ngikut juga menn, termasuk gua biar tau kampusnya gitu menn. Niat awalnya, gua pergi sama nyokap naik mobil dari rumah jam setengah 7 biar gak kena macet dan gak telat. TAPI.. pas malemnya, gua baru inget menn, GUA BELOM LEGALISIR RAPOR. horror gak tuh? enggak. Sebenernya fotokopi legalisir rapor dipake buat hari selasa, tapi gua gak mungkin dateng ke sekolah hari selasa dan belom tentu dapet pagi itu juga. NAH! akhirnya gua terpaksalah memutuskan nyusul aja dari sekolah naik kereta. Akhirnya gua sampe di IPB jam 10.32. Sebelumnya gua naik angkot biru men.  Nah, menurut gua, angkot biru itu unik banget men. anti-mainstream gitu. gak ada nomornya menn! horror gak tuh? engga sih haha. tapi masalahnya di terminal itu, ada 3 angkot biru men, dan gak ada nomornya semua . nah! horor bange...